Rabu, 16 November 2016

Wacana Indonesia Emas 2045 Terwujud? Mungkinkah?


Sebelum membahas lebih dalam, sebenarnya masih banyak masyarakat Indonesia secara umum dan mahasiswa secara khusus belum mengetahui apa maksud dari Indonesia emas 2045 itu sendiri. Oleh karena itu, di sini saya akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu Indonesia Emas 2045. Tahun 2045 nanti adalah 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Dari yang saya kutip dari artikel salah satu blog bahwa Kemdikbud telah mengangkat tema “Bangkitnya Generasi Emas Indonesia” dalam rangka Hari Pendidikan Nasional pada tahun 2012 lalu. Dimana maksud generasi emas itu sendiri adalah generasi yang mampu bersaing secara global dengan bermodalkan kecerdasan yang komprehensif antara lain produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul. Generasi yang mereka maksud adalah golongan mahasiswa, karena menurut mereka mahasiswa merupakan awal pergerakan, yaitu pergerakan peradaban, pergerakan pemikiran, pergerakan idealisme. Mahasiswa bukan hanya sebagai penggerak terhebat tetapi juga kelompok intelektual yang memilki pemikiran yang layak diperhitungkan. Idealisme yang kuat, kritis, kreatif tetapi tidak anarkis menjadi kekuatan mahasiswa. Jadi pada intinya Indonesia Emas 2045 merupakan tahun dimana indonesia menginjak angka 100 tahun kemerdekaan yang pastinya memiliki harapan besar demi kemajuan negaranya. Para siswa dan mahasiswalah yang akan mewujudkan nantinya.  
Dari artikel tersebut pula saya dapat menyimpulkan bahwa kita sebagai mahasiswa saat ini merupakan harapan besar yang mereka tunggu untuk menjadikan indonesia menjadi indonesia yang maju. Sesuai dengan judul yang saya angkat di atas, apakah wacana indonesia emas 2045 akan terwujud? Itu merupakan tanda tanya besar saat ini. Namun, banyak faktor yang dapat membuat rencana tersebut hanya akan menjadi sebuah wacana saja dan banyak faktor pula yang akan membuatnya terealisasi dengan baik di tahun 2045 nanti.
Lalu, apa saja faktor yang akan membuatnya hanya menjadi wacana? Menurut saya ada banyak fakor, salah satunya adalah rusaknya moral anak bangsa, remaja sebagai ujung tombak perubahan kehidupan di indonesia tidak mampu memfilter apa yang datang pada diri mereka. Sebagai contoh, pergaulan atau kehidupan remaja saat ini. Sangat miris bukan? Banyak sekali remaja usia sekolah yang masuk dunia malam (clubbing), minum-minuman keras, merokok, narkoba, bahkan berhubungan seks bebas, dan tidak sedikit pula dari mereka putus sekolah hanya karena hamil. Itu semua sudah jelas melanggar agama, adat-istiadat sebagai orang Indonesia, dan melanggar dasar negara kita, Pancasila. Apa yang mereka lakukan itu semua pasti ada yang memberi contoh atau bahkan mengajaknya, siapakah mereka? Orang tua? Jelas, tidak mungkin orang tua mengajarkan anaknya pada jalan yang salah. Lalu, siapa? Jawabannya adalah lingkungan sekitar dimana dia berada. Seburuk apapun kita, jika hidup di lingkungan orang-orang baik secara otomatis kita akan menyesuaikan menjadi orang baik, begitu pula sebaliknya. Jadi pada intinya, pergaulan yang kita dapatkan itu sesuai dengan lingkungan yang kita datangi.
Hal lain yang mungkin menjadi faktor gagal terwujudnya Indonesia emas 2045 adalah kualitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia saat ini sangatlah minim atau bisa dikatakan rendah. Saat ini sumber daya manusia di Indonesia masih belum bisa bersaing dengan negara berkembang lainnya apa lagi bersaing dengan negara maju itu tidak mungkin. Apa yang membuat Indonesia belum bisa bersaing dengan negara berkembang lainnya? Jawabannya kembali lagi pada kualitas sumber daya manusia, banyaknya jumlah rakyat Indonesia berbanding terbalik dengan ketersediaan lapangan kerja, kualitas tenaga kerja juga rendah, itu terjadi karena minimnya pendidikan yang mereka tempuh.
Terlepas dari faktor-faktor yang menghambat terwujudnya Indonesia Emas 2045 yang telah disebutkan di atas, masih ada faktor-faktor lain yang dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045. Apakah itu? Sebagai contoh adanya penanaman pendidikan berkarakter yang dimulai saat kurikulum KTSP 2006. Tujuannya adalah membangun kepribadian siswa agar menjadi apa yang diharapkan seperti : penanaman etika, akhlak atau budi pekerti. Selanjutnya, perubahan kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013 juga termasuk salah satu contoh langkah yang dilakukan oleh pemerintah untuk menyongsong terwujudnya Indonesia Emas 2045. Dengan berubahnya kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013 harapannya pendidikan indonesia menjadi lebih baik dalam hal pembelajaran yang menuntut siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Dengan harapan agar siswa dapat dengan mudah dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi saat ini ataupun nanti. Tidak hanya di pendidikan dasar, menengah, atas/kejuruan tetapi juga di perguruan tinggi terjadi perubahan kurikulum, mengapa itu terjadi? Salah satu jawabannya juga karena pencanangan Indonesia Emas 2045. Sumber Daya Manusia Indonesia saat ini sangatlah rendah dan tidak mampu berkompetisi dengan negara berkembang lainnya, itu terjadi karena kurangnya kualitas para lulusan perguruan tinggi dalam hal ketenagakerjaan. Oleh karena itu, kurikulum terbaru yang digunakan oleh perguruan tinggi saat ini didasarkan pada KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) dan SN-DIKTI (Standar Nasional Pendidikan Tinggi). Yang menekankan pada penyetaraan atau penyelarasan dalam bidang pendidikan dengan bidang kerja. Penyeimbangan antara hard skills dan soft skills juga salah satu contohnya. Hard skills sendiri berfokus hanya pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan teknik dalam bidangnya, namun soft skill sendiri berfokus pada intrapersonal dan interpersonal, yaitu ketrampilan kita dalam berkomunikasi atau public speaking,  bekerja sama dalam tim/kelompok, kepemimpinan, kemauan untuk selalu belajar, komitmen, jujur, dapat berargumen secara logis. Maka dari itu, dengan adanya perubahan kurikulum tersebut nantinya siswa dapat dengan mudah beradaptasi ketika mereka memasuki dunia pendidikan selanjutnya yang akan mereka tempuh, begitu juga dengan mahasiswa dapat dengan mudah dalam menyesuaikan dengan bidang pekerjaan yang mereka geluti.
Dari sekian banyak faktor yang telah disebutkan di atas baik faktor yang menghambat atau pun mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045. Banyak peran yang dapat kita lakukan sebagai mahasiswa yang akan meneruskan cita-cita bangsa ini. Salah satunya adalah sikap kita dalam menyongsong rencana Indonesia Emas 2045 agar tidak hanya menjadi wacana saja. Beberapa hal yang dapat dilakukan diantaranya : meningkatkan pengetahuan tentang perkembangan dunia saat ini agar terus bisa mengikuti arus perubahan jaman. Dengan pengetahuan luas, seseorang tentunya akan memiliki kualitas sumber daya manusia yang lebih dan dapat digunakan di dunia kerja. Hal itu merupakan salah satu upaya untuk menekan angka pengangguran di Indonesia. Selanjutnya, kita sebagai mahasiswa pasti sudah tahu bahkan paham apa itu moral dan bagaimana moral bangsa Indonesia saat ini. Banyak sekali terdengar kalimat bahwa anak jaman sekarang sudah tidak punya moral, sedih bukan?. Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa harus bisa merubah kalimat tersebut dan membuktikan bahwa kita punya moral, dengan menanamkan pendidikan moral pada diri sendiri, teman, dan orang-orang disekitar  kita.
Jadi pada intinya, jika kita memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik, kita juga mempunyai moral, etika, dan akhlak yang sesuai dengan bangsa. Maka, kemungkinan besar kita bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dan mahasiswalah yang akan menggerakkan itu semua. Indonesia Emas 2045!!! Semangat!!! Pasti Bisa!!! HIDUP MAHASISWA!!! HIDUP RAKYAT INDONESIA!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar